PART.10

(#gurusiana ke 69, 290520)

Ibu Astuti pun berbincang - bincang dengan Setiawan , sementara Astutipun hanya duduk terdiam mendengarkan perbincangan mereka,

” Nak setiawan kuliah dimana?” “ di jember ibu!”

“sekarang sudah semester ke berapa,”

“ semester ke tiga ahir bu”

“ayo sambil di minum tehnya mumpung masih hangat, “

“ iya bu, trimakasih.” Jawab Setiawan spontan.

berbagai pertanyaan yang ibu lontarkan kepada Setiawan saat itu, perbincangan mereka semakin telihat akrab dengan ditemani segelas teh hangat dan pisang goreng saat itu mereka terus mengobrol panjang, seolah mereka berdua menemukan kecocokan, suasana pagi itu nampak ceria,setelah mereka berdua merasa puas mengobrol , ibupun meninggalkannya,

” Nak setiawan, silahkan beristirahat yaa.. mungkin capek setelah perjalanan jauh, disana ada sebuah kamar kosong untuk istirahat,dan solat, “

“ iya ibu, trimakasih atas semuanya.”

Ibu Astuti selalu ramah kepada Setiawan yang selalu bersifat terbuka dan apa adanya, Ibu Astuti juga memiliki kepekaan yang sangat kuat atas karakter seseorang yang sedang di hadapinya, tak jarang teman - teman Astuti yang datang ke rumah mendapatkan tanggapan kurang ramah dari ibunya,seolah ibu Astuti mengetahui setiap gelagat dan niat baik seseorang,

Hingga Ahirnya malam perpisahan itupun tiba ,Astuti berangkat bersama Setiawan dalam Acara itu, malam itu Astuti mengenakan gaun berwarna oren dengan kombinasi blus berwarna putih yang dihiasi dengan dasi putih merumbai di bagian dadanya,lengkap dengan spatu putihnya.

Dan Setiawan pun memakai celana blue jin berwarna putih dengan kemeja liris berwara putih yang dilipat sampai batas siku , lengkap pula dengan sepatu “ NIKE” tinggi berwarna putih ,hingga menutup mata kaki , malam itu mereka berdua bagaikan dua sejoli dalam sebuah film “ “Romeo and Juliet” yang sangat serasi penampilannya.

Senyum yang selalu mengembang di bibir Astuti menandakan hatinya sangat bahagia,meski ada rasa deg - deg gan dalam hatinya , sejak dia berada di dekat orang yang sangat di harapkannya, namun Astuti tetap pandai menyembunyikan rasa itu .

BERSAMBUNG

PENULIS : JULI ASTUTI, SPd SD

GURU: SDN KADEMANGAN 1

KAB. BONDOWOSO , JAWA – TIMUR

@stayathomenagkaan